Tiga orang dosen Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) memberikan pelatihan bagi guru-guru SMK Negeri 2 Banda Aceh. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Jum’at dan Sabtu (24-25/7/2020) di Laboratorium CNC sekolah tersebut. Pelatihan ini mengangkat tema “Pelatihan Penggunaan 3-Axis Dynamometer pada Mesin CNC Milling dalam Upaya Penguatan Kompetensi Guru SMK Negeri 2 Banda Aceh”.
Kegiatan pelatihan ini sekaligus menjadi bagian kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Dr. Muhammad Rizal, S.T, M.Sc, Dr. Ir. M. Dirhamsyah, M.T, IPU dan Muhammad Tadjuddin, S.T, M.Eng.Sc. berupa ceramah konsep dan teori pengukuran, pengenalan sistem dynamometer dan data akusisi (National Instrument NI 9237) dan praktek langsung di mesin milling CNC 4-axis.
Mengingat, saat ini peralatan laboratorium di SMK sekitar Banda Aceh, khusunya SMK N 2 Banda Aceh telah memiliki mesin CNC 4-axis yang canggih, tentunya harus dibarengi dengan penguatan dan peningkatan softskill guru-guru. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru-guru SMK Negeri 2 Banda Aceh terhadap penguasaan perangkat sensor untuk pengukuran dan pemantauan proses milling. Disamping itu juga diharapkan membantu penyebarluasan alih teknologi dibidang pemanfaatan sensor untuk manufaktur untuk mempersiapkan tenaga guru terampil yang dapat mendidik siswa sekolah kejuruan sehingga mampu berkompetisi didunia kerja.
Kegiatan pelatihan ini mendapat sambutan yang positif dari guru-guru SMK N 2 Banda Aceh. Pada awalnya kegiatan ini hanya ditargetkan untuk guru-guru, namun jumlah peserta yang hadir bertambah dengan melibatkan siswa SMK yang sedang praktek kerja lapangan. Selain itu, peserta yang hadir sangat antusias mengikuti semua materi yang diberikan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi dari peserta terkait teknis penggunaan sistem sensor pada mesin CNC. Hasil dari evalusi kegiatan, peserta sangat merekomendasikan kegiatan ini dengan penilaian beberapa aspek pelatihan dengan predikat “sangat setuju”. Bahkan rekomendasi dan saran yang didapat menunjukkan keinginan dari peserta untuk menambah waktu pelatihan dan mungkin bisa diadakan secara berkesinabungan.